Marhaban
ya Ramadhan, selamat datang Ramadhan! Semoga tahun ini kehadiranmu tidak
seperti bulan ramadhan sebelumnya. Ramadhan kali ini kita harus memiliki
semangat perubahan positif dari dalam diri kita.
Yeoreobun,
Ramadhan adalah bulan istimewa bagi kaum muslim. Maka dari itu, kita sebagai
seorang muslim harus menyambut dengan penuh sukacita, penuh harapan, dan
berusaha lebih baik dalam melewati ramadhan kali ini. Sudah seharusnya kita memaksimalkan
taqarrub kepada Allah Swt, serta
meningkatkan keimanan dan keyakinan.
Allah
Swt telah menjadikan bulan Ramadhan ini bulan penuh dengan
ampunan,keistimewaan, keangungan serta
banyak sekali kemuliaan di dalamnya, seperti yang sudah tertuang di dalam Surat
Al- Baqarah ayat 185
Bulan
Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan al- Qur'an sebagai petunjuk bagi
manusia serta penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang haq dan yang batil). Karena itu siapa saja diantara kalian yang hadir (di
negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia berpuasa. Siapa saja yang
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib bagi dia berpuasa)
sebanyak hari yang dia tinggalkan itu, pada hari-hari yang lain.
Btw,
kalian tau ibnu kastsir? Ya, beliau adalah seorang hafiz, ulama dan pemikir.
Beliau lahir pada tahun 1300 M di Busra, Suriah. Ibnu katsir Rahimahullah
mengatakan " Allah memuji bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya.
Allah memilih Ramadhan sebagai waktu turunnya al- Qur'an yang mulia."
(Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur'an al- Azhim, 2/179).
Pada
17 Ramdhan, tahun ke 2 H terjadilah peristiwa besar, yakni Perang Badar.
Rasulullah dan para sahabat yang kala itu berjumlah 315 orang berperang melawan
pasukan Quraisy yang berjumlah sekitar 1.000-an orang (lebih dari 3 kali
pasukan rasulullah). Kemudian di menangkan oleh kaum muslim atas pertolongan
Allah (Qs. Ali imran: 133).
Pada
tahun ke-5 H, terjadi perang Khandaq atau perang Ahzab. Rasulullah dan para
sahabat membangun parit (Khandaq). Rasulullah membawa 3.000 pasukan kaum muslim
melawan pasukan gabungan (Ahzab) yang terdiri dari Suku Quraisy, Yahudi, dan
bani Ghathafan yang berjumlah sekitar 10.000 orang. Perang ini terjadi pada
bulan syawal. Namun persiapan yang dilakukan oleh rasulullah dan para sahabat,
yakni menggali parit, terjadi pada bulan Ramadhan. Pada saat itu cuaca dingin
melanda serta kekurangan makanan hingga membuat perut kelaparan.
Menurut
Dr. Syauqi Syaqi Abu Khalil dalam Athlas Hadits Nabawi, parit yang digali kaum
muslim terbentang dari utara hinggan selatan Madinah. Panjang parit mencapai
5.544 meter dengan lebar 4,62 meter serta kedalaman 3,234 meter. Dr. Akram
menyebutkan panjang parit mencapai 5.000 hasta, lebarnya 9 hasta. Setiap 10
orang mendapat jatah untuk menggali sekitar 40 hasta. Para ulama ahli sirah
nabawi berbeda pendapat tentang waktu yang dibutuhkan untuk penggalian parit, yakni
sekitar 6 hingga 24 hari.
Komentar
Posting Komentar