Ramadhan : Bulan Penuh Khidmat dan Kemuliaan





Oleh : Fakhriyah Adilah Arrahmah

Marhaban ya Ramadhan, selamat datang Ramadhan! Semoga tahun ini kehadiranmu tidak seperti bulan ramadhan sebelumnya. Ramadhan kali ini kita harus memiliki semangat perubahan positif dari dalam diri kita.

Yeoreobun, Ramadhan adalah bulan istimewa bagi kaum muslim. Maka dari itu, kita sebagai seorang muslim harus menyambut dengan penuh sukacita, penuh harapan, dan berusaha lebih baik dalam melewati ramadhan kali ini. Sudah seharusnya kita memaksimalkan taqarrub  kepada Allah Swt, serta meningkatkan keimanan dan keyakinan.

Allah Swt telah menjadikan bulan Ramadhan ini bulan penuh dengan ampunan,keistimewaan,  keangungan serta banyak sekali kemuliaan di dalamnya, seperti yang sudah tertuang di dalam Surat Al- Baqarah ayat 185

Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan al- Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil). Karena itu siapa saja diantara kalian yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia berpuasa. Siapa saja yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib bagi dia berpuasa) sebanyak hari yang dia tinggalkan itu, pada hari-hari yang lain.

Btw, kalian tau ibnu kastsir? Ya, beliau adalah seorang hafiz, ulama dan pemikir. Beliau lahir pada tahun 1300 M di Busra, Suriah. Ibnu katsir Rahimahullah mengatakan " Allah memuji bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya. Allah memilih Ramadhan sebagai waktu turunnya al- Qur'an yang mulia." (Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur'an al- Azhim, 2/179).

Pada 17 Ramdhan, tahun ke 2 H terjadilah peristiwa besar, yakni Perang Badar. Rasulullah dan para sahabat yang kala itu berjumlah 315 orang berperang melawan pasukan Quraisy yang berjumlah sekitar 1.000-an orang (lebih dari 3 kali pasukan rasulullah). Kemudian di menangkan oleh kaum muslim atas pertolongan Allah (Qs. Ali imran: 133).

Pada tahun ke-5 H, terjadi perang Khandaq atau perang Ahzab. Rasulullah dan para sahabat membangun parit (Khandaq). Rasulullah membawa 3.000 pasukan kaum muslim melawan pasukan gabungan (Ahzab) yang terdiri dari Suku Quraisy, Yahudi, dan bani Ghathafan yang berjumlah sekitar 10.000 orang. Perang ini terjadi pada bulan syawal. Namun persiapan yang dilakukan oleh rasulullah dan para sahabat, yakni menggali parit, terjadi pada bulan Ramadhan. Pada saat itu cuaca dingin melanda serta kekurangan makanan hingga membuat perut kelaparan.

Menurut Dr. Syauqi Syaqi Abu Khalil dalam Athlas Hadits Nabawi, parit yang digali kaum muslim terbentang dari utara hinggan selatan Madinah. Panjang parit mencapai 5.544 meter dengan lebar 4,62 meter serta kedalaman 3,234 meter. Dr. Akram menyebutkan panjang parit mencapai 5.000 hasta, lebarnya 9 hasta. Setiap 10 orang mendapat jatah untuk menggali sekitar 40 hasta. Para ulama ahli sirah nabawi berbeda pendapat tentang waktu yang dibutuhkan untuk penggalian parit, yakni sekitar 6 hingga 24 hari.

 

 

Komentar